Berdakwah pd jin di pasien

Study kasus ke 3

Seorang remaja sekitar 23 th mengalami sakit yg aneh bertahun tahun. Ia sering sekali merasa pusing & ketika menangis matanya mengeluarkan darah (asli) serta muka menjadi seram seperti kuntilanak (kata keluarga & orang 2 yg menyaksikan langsung).

Sore itu ane ditelpon keluarganya untuk minta ruqyah, tetapi karena jadwal yg sangat padat akhirnya kita sepakati besok malam pukul 22.30 wit.

Seperti biasa sebelum meruqyah ada sesi mengobrol dg keluarga & pasien terkait dg keluhan yg diderita Sambil menganalisa masalah.
Setelah beberapa menit mengobrol ane dapati sesuatu yg unik yg ternyata setelah mereka konsultasi dg berbagai ahli medis di berbagai RS, medis pun belum ada nama penyakit tersebut ( *nangis darah*).

Sembari melihat kondisi ruangan yg akan dipakai meruqyah (Syar'i /tdak) ane perintahkan pasien untuk berwudhu. & Keluarganya yg mendampingi agar menyiapkan kantong plastik (persiapan tempat untuk muntah).

Dimulailah proses ruqyah standar, bereaksi keras & mengancam.... kemudian saya seru para jin yg ditubuh pasien untuk bersabar & berdialog secara baik2 tapi menolak serta mencoba menyerang. Maka ana bacakan qs fatir : 35 berulang2 sampai mereka minta dihentikan & minta ampun.

Kemudian dialog dimulai, ana tanyakan beberapa pertanyaan pokok:
1) siapa nama?
2) takut ngomong karena diancam / orang yg mereka cintai disandera ya?... jin menjawab iya.

Maka saya sampaikan, kalau saya doakan supaya Allah bebaskan mereka apa kalian mau taubat? Jin menjawab iya.
Kemudian saya bacakan beberapa ayat 17:45,18:97 & 36:9 , qodarullah, Allah bebaskan keluarga yg disandera jin lain & Allah bawa kehadapannya.

Sesuai dg kesepakatan mereka mau taubat, maka saya bimbing untuk bersyahadat bersama keluarga & pasukannya.

Setelah proses syahadat, saya tanyakan ada pengawas yg mengawasi kerja mereka? Mereka menjawab iya. Maka kami langsung bacakan qs 3:26 & 2:148 dalam sekejap Allah datangkan pengawas nya & saya tawarkan untuk taubat, dia bilang saya tergantung bosnya, kalau bos taubat maka dia akan ikut.

Maka saya ulang lagi membaca qs 3:26 & 2:148 dg bidikan bos pengawas, qodarullah Allah datangkan bosnya dari israel beragama yahudi. Saya tawakan taubat & masuk islam tapi menolak dg alasan mereka tdk mungkin masuk islam & pilih mati. Kemudian saya bacakan berulang qs 14:22 dg harapan Allah langsung yg memahamkannya. Kemudian dia menangis & setuju untuk taubat.

Setelah prosesi syahadat si bos yg diikuti pengawas selesai maka, saya serukan bergabung dg jamaah tentara Allah yg akan datang menjemput mereka.
Sebelum keluar dr tubuh pasien, kami  doakan agar mereka Allah beri bekal & dimantapkan imannya.

Kasus saya anggap beres yg terlihat dr membaiknya kondisi pasien (langsung sadar) & Tdk menangis darah lagi setelahnya. Saya pesankan agar pasien & keluarga menjaga ibadah & baca al-qur'an.

Beberapa minggu kemudian keluarganya menelpon minta saya meruqyah lagi pasien yg sama (daraurat) dalam kondisi mengamuk (kesurupan). Ketika tiba dilokasi saya langsung mulai bismillah, doa & dialog (mendakwahi mereka)

Seperti biasa mereka tdk mau ngomong, maka saya bacakan qs 41:21
Maka berbicaralah mereka & mengaku kalau memang ada orang yg menitipkan para jin di dalam tubuh pasien (diternak) & pasien dibidik untuk dikader jadi dukun sakti & gara2 saya banyak yg masuk islam.

Maka ruqyah saya jeda dg dialog dg keluarga apa mereka punya warisan benda pusaka? Ternyata benar si pasien pernah dititipi oleh neneknya sebuah keris di jawa & sudah di ambil oleh pamannya, sekarang mereka tdk tahu dimana & bagaimana kondisi keris tersebut.

Bismillah saya bacakan qs 9:1, 21:30 & 25:23 untuk memutus hubungan jin nasab & kasab serta menghancurkan benda pusaka teraebut, mereka para jin melihat kerisnya hancur. Mereka bingung kok bisa?

Singkat cerita saya dakwahi, sebagian bertaubat tapi sebagian dipenjarakan supaya taubat.

Qodarullah prosesi ruqyah yg dilihat oleh keluarga besar, menyadarkan mereka untuk tdk syirik, jaga ibadah & berobat ke ust. Peruqyah.

1 komentar:

  1. Assalaamu'alaikum.... Idzin copast ya Ustadz, untuk di amalkan kembali, semoga menjadi ilmu yg bermanfaat...

    BalasHapus