BismilLaahir rahmaanir rahiim
Pokok Pembahasan menjadikan Al-Quran sbg penyembuh adalah QS
Al-Isra/17 ayat 82
وَنُنَزِّلُ
مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ
وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ
الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi syifaà
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah
kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Dari ayat di atas, paling tidak ada tiga hal utk menjadikan
AQ sbg penyembuh.
1. Paham bhw AQ diturunkan oleh ALLaah swt Yg Maha
Menyembuhkan
2. Yakin bhw ada jaminan penyembuhan yg ALLaah swt pastikan.
3. Menghilangkan kezaliman, baik yg ada di diri sendiri
maupun pihak lain
a. Yg ada di diri sendiri
→ zalim thd ALLaah swt, thd diri, maupun makhluk ALLaah lainnya. → mohon
ampunan kpd ALLaah swt dan meminta maaf kpd makhluk-Nya.
b. Yg ada di pihak lain
→
a. Dari nasab: memohonkan ampunan utk mereka yg beriman,
memohon kpd ALLaah swt berkenan memutus perjanjian/ikatan batil yg pernah
mereka lakukan.
b. Dari yg posisinya di atas kita: menasehatinya dg kalimat
haq secara hikmah,
c. Dari yg posisinya di bawah pengaruh kita: dg amar ma'ruf
- nahy munkar
d. Maupun yg sejajar dg kita: dg tawashow bil haq bis shobri
wal bil marhamah (saling berwasiat dg kebenaran, kesabaran dan kasih sayang).
—————————————
Yakin bhw ALLaah swt menyembuhkan, maknanya bhw kesembuhan
yg diminta kpd ALLaah swt itu sdh ada di sisiNya.
a. Apakah diserahkan di dunia sebagai ujian kebaikan,
ataukah
b. Diserahkan di akhirat sebagai pemberian besar tdk
terhingga, ataukah
c. Sebagai pencegah balà/keburukan yg setara dg bobot
permintaannya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللّٰهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَال
اُدْعُوا
اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِاْلإِجَابَةِ.
Dari Abu Hurairah RadhiyaLLaahu 'anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda,
Berdo’alah kepada Allah dalam keadaan engkau merasa yakin
akan dikabulkannya do’a.
(HR At-Tirmidzi 3479, Hasan shahih)
ٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: “مَا مِنْ
مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ
فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ
رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ
بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا
أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا
أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ
وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ
مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا”، قَالُوا: إِذًا
نُكْثِرُ قَالَ: “اللَّهُ أَكْثَرُ”
(رواه أحمد ١٠٧٠٩).
Dari Abu Sa’id berkata; Nabi ﷺ
bersabda: “Tidak ada seorang muslimpun yang berdoa dengan suatu doa yang tidak
mengandung dosa atau pemutusan tali silaturrahim, kecuali ALLaah akan
memberinya tiga kemungkinan;
- disegerakan pengabulan doanya (di dunia ini), atau
- disimpan pahalanya untuknya untuk (diberikan) di akhirat,
- atau ia dijauhkan dari keburukan yang setara nilainya”.
Para sahabat berkata: “Jika demikian kita perbanyak (berdoa
yang banyak) saja”, beliau bersabda: “ALLah memiliki yang lebih banyak (sebagai
balasan dan pengkabulan”
(HR. Ahmad 10709).
Adapun inti dari terapi adalah Perubahan diri menuju
kebaikan yg ALLaah swt ridhai.
————————————
Secara praktek,
1. Sebelum membacakan ayat² AQ atau doa² kesembuhan, maka
perbanyaklah mohon ampunan kpd ALLaah swt dg mengakui dosa kesalahan itu di
hadapanNya atas segala perbuatan yg keliru. Dan terhadap org/makhluk lain
meminta dan memberi maaf..
→ lakukanlah
kewajiban² terkait dg upaya menghilangkan kezaliman sbgm di atas..
2. Menghentikan perbuatan/amalan yg keliru dan memusnahkan
segala barang yg tdk diridhai / tdk disukai ALLaah swt, yg malaikatNya jg tdk
menyukai itu. Dan jika ALLaah swt dan para malaikatNya tdk menyukai semua itu
maka sebaliknya itu adalah segala hal yg disukai syaitan.
3. Iringi dg perbuatan baik yg diridhai ALLaah swt, sperti
shodaqoh.
4. Membacakan ayat² AQ dg memohon agar ALLaah swt Yg Maha
Meyembuhkan berkenan memberikan kesembuhanNya.
—RR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar