Sasaran
Syetan menggoda manusia yang utama adalah untuk merusak jiwa manusia, sebab
jiwa yang telah rusak syetan tidak perlu mengeluarkan tenaga besar untuk
menjadikannya sebagai teman di neraka, syetan tidak tidak usah mengajak manusia
berbuat dosa, maksiat, berdusta, sombong, putus asa dll, manusia yang berjiwa
rusak/buruk sudah melakukan hal-hal yang disukai syetan.
Jiwa
merupakan bagian yang terpenting lagi dari manusia. Jasad sempurna, akal pintar
namun saat jiwa manusia kotor maka
manusia bisa lebih jahat daripada hewan sekalipun maka yang harus
dibangun adalah jiwa dan bandannya. Jiwa manusia menjadi ini medan pertemuan
dua bisikan yaitu bisikan kebaikan dan
keburukan. Karena bisikan itu jiwa manusia bisa bersih dan kotor, sbg QS. As Syams : 7-10
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
"dan
(Demi) jiwa, serta penyempurnaannya (ciptaannya)," – (QS.91:7)
|
||
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
"maka
Allah mengilhamkan kepada jiwa itu, (jalan) kefasikan dan ketaqwaan," –
(QS.91:8)
|
||
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
"sesungguhnya
beruntunglah, orang yang mensucikan jiwa itu," – (QS.91:9)
|
||
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
"dan
sesungguhnya, merugilah orang yang mengotori-nya." – (QS.91:10)
|
||
Jiwa/nafs
manusia jika tidak dibina dgn AL Qur’an / bimbingan Allah yaitu Islam dan AL
Qur’an maka jiwa tersebut akan selalu memerintahkan keburukan, kejahatan,
egoism, menuruti hawa nafsunya untuk selalu berbuat kerusakan dan mas’syiat di
muka bumi. Sebaagaimana dlam QS. Yusud. 53
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang.” (Qs. Yusuf 53)
Namun
bagi hamba Allah yang mampu mengendalaikan jiwanya, mengendalikan hawa
nafsunya, untuk selalu takut pada Allah. Maka bakal menyiapkan syuraNya. Allah
subahanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa orang-orang yang takut kepada kebesaran
Allah dan menahan diri dari hawa nasfsu akan ditempatkan dalam surge
sebagaimana firman-Nya :
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى -
فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah ttempat (nya).” (An-Naziat 40-41).
Dan jiwa manusia yang tenang kepada
Allah, tenang menjalankan perintah Allah, tenang menjauhi larangan Allah,
tenang menerima ujian Allah, tenang menerima anugrah dari Allah. Maka jiwa
inilah yang akan dipanggil Allah untuk masuk dlm syurgaNya
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
﴿٢٧﴾ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾ فَادْخُلِي فِي
عِبَادِي ﴿٢٩﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠﴾
Hai jiwa yang tenang, kembalilah
kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam
jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku (QS al-Fajr
[89]: 27-30).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar