Imam Ibnul Qayyim al Jauzi, semoga Allah merahmatinya
mengatakan,” Al Qur`an adalah obat penyembuh yang paling sempurna bagi
semua penyakit jiwa dan raga, serta penyakit dunia dan akhirat. Tapi tidak
setiap orang layak mendapat taufik dari Allah untuk melakukan pengobatan dengan
Al Qur`an ! namun jika orang yang sakit mengobati penyakitnya dengan Al Qur`an
dengan penuh keimanan dan kesungguhan hati, penyerahan total kepada Allah,
keyakinan yang penuh menyeluruh,serta memenuhi semua persyaratan yang lainnya,
niscaya tidak pernah ada penyakit yang mampu mengalahkannya”,…………demikian
pendapat Ulama besar tersebut tentang manfaat ayat-ayat AlQur`an.
Kita telah membuang begitu banyak harta kita untuk menyembuhkan
berbagai penyakit phisik dan jiwa kita ke berbagai macam rumah sakit dan
klinik di dalam maupun di luar negri. Tapi sedikit diantara kita berpikir
untuk melakukan usaha lain selain usaha medis itu yang boleh jadi justru
merupakan sarana penyembuh yang paling hakiki yang hanya membutuhkan sedikit
waktu dan tenaga.
*Bagaimana bisa Al Qur`an menjadi penyembuh terhadap tubuh
manusia ?*
Dalilnya adalah seperti yang dijelaskan oleh firman Allah
dalam Al Qur`an surat Al Isra`: 82 yang berbunyi:
“Dan kami turunkan dari Al Qur`an suatu yang menjadi Penawar
dan Rahmat bagi orang-orang yang beriman…“
Kata Min dalam ayat Al Qur`an tersebut
merupakan penjelasan tentang jenis sehingga ia berarti bahwa Al Qur`an itu
seluruhnya merupakan obat penyembuh.
Jadi Al Qur`an adalah Obat, bisa sebagai penyembuh. Salah satu
buktinya adalah sebuah riwayat dari Imam Bukhori bahwa salah seorang
sahabat Nabi saw bernama Abu said Al Qudri membacakan surat Al Fatihah ( Ummul
Qur`an) kepada seseorang yang digigit ular dan ternyata pulih kesehatannya.
*Apa Pengaruh Al-Qur`an terhadap organ tubuh ? Terus apa
bisa diukur?*
Secara medis telah dinyatakan bahwa tegang dan cemas bisa
mengarah kepada pengurangan ( defisiensi ) kekebalan tubuh manusia
terhadap penyakit. Semakin tidak stabil ( tidak setimbang ) kondisi
kejiwaan dan kegelisahan seseorang, maka semakin terbuka peluang / rentan orang
tersebut terserang penyakit. Pengaruh Al-Qur`an adalah mengembalikan
ketidaksetimbangan tersebut hingga mengarah kepada peningkatan system
kekebalan dan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Tubuh menjadi sehat dan
kuat terhadap serangan penyakit.
Dr. Ahmed El Kadi di Missouri, USA melakukan riset
terhadap pengaruh AlQur`an terhadap tubuh manusia. Penelitian dan pengukuran
ini dilakukan terhadap 3 kelompok manusia:
- Muslim
yang bisa berbahasa Arab.
- Muslim
yang tidak bisa berbahasa Arab
- Non-Muslim
yang tidak bisa berbahasa Arab.
Pengaruh ini diukur dan dicatat dengan menggunakan seperangkat
peralatan elektronik perangkat studi dan evaluasi terhadap tekanan syaraf yang
ditambah dengan komputer jenis Medax 2002 (Medical Data Exuizin) yang ditemukan
dan dikembangkan oleh Pusat Studi Kesehatan Univ. Boston dan Perusahaan Dafikon
di Boston.
Perangkat ini mengevaluasi respon-respon perbuatan yang
menunjukkan adanya ketegangan melalui salah satu dari dua hal:
- Perubahan
gerak nafas secara langsung melalui komputer, dan
- Pengawasan
melalui alat evaluasi perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh.
Pada semua kelompok responden tersebut dibacakan sepotong ayat
Al-Qur’an dalam bahasa Arab dan kemudian dibacakan terjemahnya dalam bahasa
Inggris.Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data adanya dampak yang bisa
ditunjukkan tentang Al-Qur’an, yaitu 97% percobaan berhasil menemukan perubahan
dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada perubahan fisiologis yang
ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada syaraf secara spontanitas. Ini
terlihat pada perubahan energi listrik pada otot-otot pada organ tubuh. Dan
perubah-perubahan yang terjadi pada kulit karena energi listrik, dan perubahan
pada peredaran darah, perubahan detak jantung, volume darah mengalir pada
kulit, dan suhu badan. Dan semua perubahan ini menunjukan bahwasanya ada perubahan
pada organ-organ syaraf otak secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ
tubuh lainnya.
Jadi dari riset yang dilakukan oleh Dr. Ahmed El Kadi ternyata
diketahui pengaruh Al Qur`an bisa diukur dan bisa menurunkan ketegangan
syaraf yang akan menyebabkan seluruh badannya akan segar kembali, stamina tubuh
membaik dan akan menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya.
Pertanyaan-2
*Terus, Sampai dimana jangkauan Pengobatan Qur`ani ini ?*
Jawabannya :Sangat luas. Selain untuk penyembuhan berbagai
penyakit Medis dan Non medis ,juga bertujuan untuk menolak bala sebelum terjadi dan melindungi orang-orang dari bahaya
yang mengancam.
*Kemudian, sejauh mana tingkat kerberhasilannya ?*
Jawaban : Relatif, tergantung pada tingkat keyakinan si pelaku,
baik si sakit atau si penyembuh selama proses penyembuhan itu. Jika si sakit
tidak layak menerima penyembuhan dan si Penyembuh tidak mampu memberikan
pengaruh apa-apa maka kesembuhan tidak akan terjadi.
Kesembuhan hanya akan terjadi bila :
- Ada
kesesuaian obat dengan penyakit.
- Kesungguhan
orang yang mengobati dan orang yang diobati bisa menerimanya.
*Penyakit dan kasus apa saja yang sudah berhasil disembuhkan ?*
Berdasarkan pengalaman yang ditemui, Terapist banyak menangani
kasus-kasus penyakit pasien yang sudah hopeless tidak bisa
diobati lagi oleh Paramedis dan sudah banyak membuang begitu banyak harta,
tenaga dan waktu untuk menyembuhkan penyakitnya ke berbagai
macam rumah sakit dan klinik di dalam maupun di luar negri.
Penyakit / keluhan yang berhasil diobati berdasarkan pengakuan
dari para penderita ,misalnya;
- Infeksi
saluran kencing, keluhan sering buang air kecil setiap malam,sampai 20 x
dalam semalam.
- Gejala
stroke, keluhantangan sakit, badan lumpuh sebelah.
- Sering
muntah-muntah, padahal sudah berobat ke RS.
- Sakit
jantung, Jalan enggak kuat, nafas pendek, kaki bengkak-bengkak.
- Vertigo
yang tidak kunjung sembuh walau sudah berobat ke dokter spesialis.
- Sesak
nafas dan badan pegel yang tidak kunjung sembuh.
- Tidak
bisa menstruasi lagi padahal umur masih muda belia.
- Sakit
gigi terus, padahal sudah ke dokter gigi.
- Sering
sakit-sakitan tanpa sebab, padahal sudah ke dokter.
- Luka
operasi yang tidak sembuh-sembuh.
- Termasuk
penyakit-penyakit yang secara uji klinis medis tidak bisa dijelaskan.
- Dan
lain-lain.
*Apakah Pengobatan Qur`ani hanya terbatas pada kelompok Muslim
saja?*
Jawab : Penyembuhan ini tidak terbatas pada satu
kelompok tertentu ( Muslim) saja,tapi untuk segenap manusia yang memerlukan manfaatnya.
Hal ini sudah dibuktikan dengan hasil penelitian dari Dr. Ahmed El Kadi
terhadap kelompok responden Muslim dan Non-Muslim. Juga sesuai dengan
firman Allah dalam AlQur`an surat Yunus : 57
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit ( yang berada) dalam dada… “
Pengobatan Qur`ani bisa dibarengi dengan pengobatan kedokteran
modern ?
Dari beberapa pengalaman praktik dan keterangan dari beberapa
tulisan para ahli diketahui bahwa Kedokteran modern dengan berbagai cabangnya
dan do`a (Pengobatan Qur`ani ) adalah pasangan sarana yang ampuh untuk
menyembuhkan tubuh, intelek dan jiwa manusia. Kondisi tubuh, intelek dan jiwa
manusia saling berkaitan dan menjadi pusat kepuasan hidup.
Dunia pengobatan sedang berjalan kepada asalnya, yakni
pengobatan yang holistik, yang menyembuhkan manusia sebagai insan yang utuh,
tidak terbelah-belah. Manusia modern yang terpecah antara jasad material dengan
ruhani yang spiritual akhirnya menemukan momentum untuk menyatukan kedua sisi
ini, setelah berabad penjarakan yang menyiksa. Pun dunia kedokteran, harus
mulai membuat dunianya lebih utuh, memandang manusia bukan lagi seonggok jasad
wadag dengan instrumen organ, jaringan dan sel yang hidup karena aktifitas
kelistrikan yang fisikal, enzim dan hormon yang kimiawi semata. Lihatlah lebih
utuh, bahwa manusia adalah sesuatu yang hebat yang dikaruniai Allah jasad, ruh
dan akal.
Salah satu kecenderungan baik ini saya lihat dalam tulisan Larry
Dossey,MD seorang dokter Amerika yang sedang mengembangkan perspektif
kedokteran yang lebih luas dari sekedar kamar operasi dan kapsul farmasi.
Seperti pada umumnya dokter yang mengenyam pendidikan kedokteran sekuler, pada
awalnya ia menganggap bahwa doa tak ubahnya tahayul. namun setelah berpuluh
tahun praktik dan meneliti, ia tiba pada sebuah kesimpulan yang mengubah
pandangannya itu, bahwa secara ilmiah doa memiliki kekuatan menyembuhkan. Ia
kemudian menulis buku yang terkenal itu: "The Healing Words"
(Kata-kata yang Menyembuhkan) yang pada kata pengantarnya ia katakan bahwa
dengan memasukkan seni penyembuhan yang memperhatikan segi spiritual ke dalam
dunia kedokteran, buku ini akan membuka jalan menuju suatu ilmu kedokteran yang
lebih efektif dan manusiawi. Wallahu
a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar